Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu
‘alaa Sayyidina
Amma ba’du
Yang saya
hormati para Jama’ah shalat Magrib yang dimuliakan Allah SWT.
Yang
pertama-tama Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita beribu-ribu macam nikmat, berjuta-juta macam nikmat
diantaranya,nikmat Iman,Islam dan Sehat wal’afiyat.
Para hadirin
yang dimuliakan oleh Allah.
Pada kesempatan kali ini saya akan kultum dengan judul:
Diantara akhlak orang beriman
(Ucapan yg baik,memuliakan tetangga,dan
memuliakan tamu)
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ
لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ،
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
[رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Hurairah
radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik
atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan
Muslim)
Hadits ini
menjelaskan ada 3 unsur yang di perintahkan bagi orang yang beriman.
1
Hendaklah ia berkata baik atau diam.
Para jama’ah shalat magrib yang di muliakan
oleh Allah swt.
Kita di perintahkan agar senantiasa
bertuturkata yang baik terhadap orang lain. Jika tidak ada kata-kata yang baik
atau sia-sia , maka kita di perintahkan untuk diam.
Allh swt. Berfirman
مايلفظ من قول
إلأّ لديه رقيب عتيد
Tidak ada suatu kata yg diucapkannya melainkan
ada di sisinya Malaikat pengawas yg selalu siap (mencatat amal perbuatan kita)
(QS. Qaaf : 18)
2
Memuliakan tetangga.
Dalam hadits ini Rasulullah
saw menjelaskan bahwa adab seorang mukmin terhadap tetangganya adalah: ikram,
atau istilah haditsnya: falyukrim jarahu (hendaklah ia memuliakan
tetangganya).
Sifat ini dapat diwujudkan dengan berbagai cara, di
antaranya:
- Membantunya saat membutuhkan, baik dengan jiwa maupun dengan harta.
- Tidak menyakitinya, dan jika disakiti dia bersabar dan bertahan untuk tidak membalas dengan sesuatu yang menyakitkan.
- Berbagi dengan sebagian yang dimilikinya.
- Memuliakannya dengan kosakata yang baik, menjaga harta milik, keluarga dan harga diri serta kehormatan tetangga.
Islam mengajarkan bahwa hak-hak
tetangga atas diri seorang mukmin sangatlah banyak, karenanya, malaikat Jibril
as selalu berwasiat kepada Nabi Muhammad saw agar beliau memuliakan
tetangganya.
Memuliakan tamu
Adab lain yang dijelaskan oleh hadits ini adalah
memuliakan tamu. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya
adalah:
- Mengekspresikan kegembiraan atas kehadirannya dengan muka berseri dan gaya sambutan yang hangat.
- Berbicara dengan kosakata yang baik.
- Menyuguhkan makanan dan minuman sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dengan kultum singkat ini, semoga kita semua termasuk
orang-orang yang mendengarkan perkataan yang baik dan mengikutinya. Amiin.